Jumat, 12 November 2010

EFEK BEGADANG

Info bagi anda yg suka Begadang

Warning Buat yg suka Bergadang !!!
Beresiko Kanker Hati Sebab

*. Malam hari pk 9 - 11 :
adalah pembuangan zat-zat tidak berguna/beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening).Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan
suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

*. Malam hari pk 11 - dini hari pk 1 :
saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

*. Dini hari pk 1 - 3 :
proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.

*. Dini hari pk 3 - 5 :
de-toxin di bagian paru-paru.Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi
penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan,maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.

*. Pagi pk 5 - 7 :
de-toxin di bagian usus besar,harus buang air di kamar kecil.

*. Pagi pk 7 - 9 :
waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil,harus makan pagi. Bagi orang
yang sakit sebaiknya akan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 kesehatannya. Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama sekali.

Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah. Sebab itulah,
tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang.



BEGADANG 2

Biasa Begadang Online? Hati-hati

Jakarta (ANTARA News) - Remaja yang selalu kurang tidur karena menghabiskan waktu berinternet hingga larut malam punya kemungkinan lebih besar menjadi pengidap gangguan jiwa di kemudian hari.

Kekurangan tidur dapat membantu menjelaskan misteri dari meningkatnya gangguan jiwa di antara anak muda pada dekade ini, berdasarkan penelitian.

Biasa begadang untuk menjelajah internet dan chatting di situs jejaring sosial menjadi alasan bagi remaja mengalami kurang tidur.

Penelitian itu melibatkan sekitar 20 ribu remaja berusia 17 hingga 24 tahun sebagai subjek penelitian. Kesimpulannya, mereka yang tidur kurang dari lima jam sehari ternyata tiga kali lebih berpotensi mengidap tekanan secara psikologis di tahun berikutnya.

Berdasarkan hasil penelitian itu yang diterbitkan oleh Journal Sleep, satu jam kekurangan tidur punya berarti 14 persen risiko gangguan mental.

Professor Nicholas Glozier, yang memimpin penelitian itu, mengatakan : "Gangguan tidur atau secara khusus disebut insomnia merupakan sebuah prediktor dari berkembangnya depresi pada masa selanjutnya maupun perasaan gelisah."

Kurang tidur juga berhubungan dengan masalah kesehatan mental berjangka panjang.

Kebanyakan gangguan kesehatan mental kadang kambuh dan "hal itu tidak pernah berangsur sembuh, itu yang kami secara khusus minati."

Professor itu, yang meneliti pengobatan psikiatri dan tidur di universitas Sydney percaya bahwa kekurangan tidur berkontribusi bagi peningkatan tingkat depresi.

Ia mengatakan : "Sebagian besar pasien saya berada di Facebook atau internet atau game online multiplayer besar hingga jam satu atau dua dini hari dan harus bangun pada pukul 7 pagi.

Gangguan tidur dan gangguan mental dapat memperburuk satu sama lainnya, kata ahli itu."Banyak dari anak-anak ini memiliki masalah tidur sebagai dampak dari ganguan sebelumnya," ungkapnya.

Jumlah waktu yang dihabiskan orang untuk online, terutama para remaja, telah meningkat di tahun-tahun ini dan dipenuhi oleh perkembangan situs jejaring sosial.

Rata-rata para pengguna internet di Inggris menghabiskan waktu lebih dari enam jam setiap bulan pada situs seperti Facebook dan Twitter.Australia memiliki rata -rata tertinggi pengguaan situs tersebut yaitu tujuh jam sebulan.

Professor Glozier, bersama para peneliti dari Sydney's-Woolcock Institute dan the Brain and Mind Research Institute, memprakarsai metode untuk membenahi waktu bangun tidur pada orang yang mengalami kekurangan tidur guna mengawasi kesehatan mental mereka.

Pasien dirawat menggunakan terapi cahaya di pagi hari selayaknya hormon melatonin yang membantu mereka untuk tidur lebih awal.

Penelitian di Australia tersebut merupakan penelitian terbaru mengenai masalah gangguan tidur.