Sabtu, 09 April 2011

Mencuci Tangan, Perlindungan terhadap Infeksi

Mencuci tangan dengan sabun adalah praktek mencuci tangan yang paling umum dilakukan setelah mencuci tangan dengan air saja. Cuci tangan pakai sabun butuh waktu lebih lama yakni 40-60 detik. Perilaku mencuci tangan dengan sabun diperkenalkan pada abad 19 dengan tujuan untuk memutus mata rantai kuman.
Pada akhir tahun 1990an dan awal abad ke 21, diperkenalkan cairan alkohol untuk mencuci tangan (juga dikenal sebagai cairan pencuci tangan, antiseptik, atau sanitasi tangan) dan menjadi populer. Banyak dari cairan ini berasal dari kandungan alkohol atau etanol yang dicampurkan bersama dengan kandungan pengental seperti karbomer, gliserin, dan menjadikannya serupa jelly, cairan, atau busa untuk memudahkan penggunaan dan menghindari perasaan kering karena penggunaan alkohol. Cairan ini mulai populer digunakan karena penggunaannya yang mudah, praktis karena tidak membutuhkan air dan sabun serta bisa membersihkan tangan dari kuman hanya dalam 20 detik.
Sesuai perkembangan zaman, dikembangkan juga cairan pembersih tangan non alkohol. Namun apabila tangan benar-benar dalam keadaan kotor, baik oleh tanah, darah, ataupun lainnya, maka penggunaan air dan sabun untuk mencuci tangan lebih disarankan karena cairan pencuci tangan baik yang berbahan dasar alkohol maupun non alkohol walaupun efektif membunuh kuman cairan ini tidak membersihkan tangan, ataupun membersihkan material organik lainnya.
Oleh organisasi kesehatan dunia WHO, antiseptik dijadikan standar di rumah sakit dan pusat-pusat layanan kesehatan. Cairan ini mudah ditemukan di samping bed pasien dan dinding-dinding ruang perawatan, bahkan bisa dikantongi oleh dokter atau perawat.
Kombinasi antara sabun dengan antiseptik akan lebih efektif mengangkat kotoran dan kuman-kuman yang berada di permukaan kulit (transient microorganism). Caranya, bersihkan dulu tangan pakai sabun selama 40-60 detik lalu bilas dengan antiseptik selama 20 detik.
Untuk membersihkan kuman-kuman yang bersembunyi di lapisan kulit yang lebih dalam (resident microorganism), butuh teknik tambahan selain mengkombinasikan sabun dan antiseptik. Tekniknya adalah menggosok kulit saat mencucinya pakai sabun dan antiseptik, dengan waktu yang lebih lama yakni 120 detik.
Cara Mencuci Tangan yang Benar
Mencuci tangan yang benar harus menggunakan sabun dan di bawah air yang mengalir. Sedangkan langkah-langkah teknik mencuci tangan yang benar adalah sebagai berikut.
Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir.
Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan. Akan lebih baik bila sabun mengandung antiseptik.
Gosokkan kedua telapak tangan.
Gosokkan sampai ke ujung jari.
Telapak tangan kanan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya) dengan jari-jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan kiri. Gosok sela-sela jari tersebut. Lakukan sebaliknya.
Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci.
Usapkan ibu jari tangan kiri dengan telapak kanan dengan gerakan berputar. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.
Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya dengan gerakan ke depan, ke belakang dan berputar. Lakukan sebaliknya.
Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan gerakan memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri.
Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.
Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila menggunakan kran, tutup kran dengan tissue.
Mengeringkan dengan tissue lebih baik dibandingkan mengeringkan tangan menggunakan mesin pengering tangan yang umum ada di mal. Karena mesin pengering tangan yang dipakai secara umum menampung banyak bakteri yang dapat menularkan ke orang lain.
Mengingat pentingnya cuci tangan, maka setiap tanggal 15 Oktober dicanangkan sebagai Hari Cuci Tangan Sedunia. Biasakan diri dan keluarga Anda untuk mencuci tangan sekarang juga.

0 komentar:

Posting Komentar