Minggu, 04 Maret 2012

4 Aktivitas Bikin Otak Tetap Tokcer

KOMPAS.com - Sebuah riset terbaru yang melibatkan hampir 7.000 pegawai negeri sipil Inggris mengungkapkan bahwa fungsi otak manusia akan menurun setelah memasuki usia 45 tahun. Temuan ini sekaligus membantah riset sebelumnya yang menyebutkan bahwa fungsi otak menurun pada usia 60 tahun.

Dr Michael Merzenich, profesor emeritus dari University of California, San Francisco Amerika Serikat, mengatakan, penurunan fungsi otak pada perempuan cenderung lebih lambat ketimbang pria karena perbedaan hormonal. Tapi apabila wanita telah melalui masa menopause, penurunan kognitifnya lamban laun akan setara dengan laki-laki memasuki usia 65 tahun, kata Merzenich.

Merzenich, yang juga CEO Scientific Learning Corporation dan Posit Science, telah mempelajari plastisitas otak selama bertahun-tahun. Perusahaannya telah mengembangkan program perangkat lunak untuk menguji dan memperkuat otak - semacam alat untuk "olahraga otak" dan dia menyamakan dengan latihan untuk tubuh. Plastisitas otak (neuroplasticity) adalah kemampuan otak melakukan reorganisasi dalam bentuk adanya interkoneksi baru pada saraf

"Anda benar-benar dapat melatih otak secara sistematis untuk menyempurnakan dan memperkuat kemampuannya dengan bentuk latihan intensif," katanya.

Merzenich mengatakan bahwa ada cara yang lebih sederhana untuk membantu meningkatkan fungsi otak, termasuk daya ingat, pengolahan, dan persepsi melalui kegiatan sehari-hari berikut ini:

1. Membaca

Selain memperluas wawasan dan informasi, membaca juga dapat membantu meningkatkan fungsi otak. Riset 2009 yang dilakukan para ahli di Mayo Clinic menunjukkan bahwa membaca memberikan pengaruh positif khususnya pada orang dewasa setengah baya dan lebih tua. Membaca buku dan kegiatan kognitif lainnya dapat menurunkan risiko gangguan kognitif ringan (MCI), yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer.

2. Berjalan dan melihat sekitar

Mengasah fungsi otak bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, misalnya berjalan. Cobalah berjalan di sekitar lingkungan rumah Anda dan rekam semua yang Anda lihat. Setelah sampai di rumah, rekonstruksikan kembali secara rinci rute perjalanan dan segala macam hal yang Anda lihat.

"Ini adalah bentuk latihan mental yang sangat penting karena membuat mesin otak kita tetap hidup," kata Merzenich

3. Belajar sesuatu yang baru

Melakukan sebuah aktivitas yang baru dan belum pernah Anda lakukan sebelumnya terutama yang merangsang kerja otak patut Anda coba. Bermain catur atau mengisi TTS (teka teki silang) adalah salah satu bentuk permainan yang cukup menantang fungsi kognitif Anda. "Otak adalah mesin belajar dan pada dasarnya perlu belajar baru," katanya.

4. Ikut kegiatan sosial

Ikut terlibat dalam setiap kegiatan sosial sehari-hari sangat penting tidak hanya untuk menjauhkan Anda dari rasa kesepian tetapi juga untuk melatih bagian terpenting dari otak yang didedikasikan untuk kognisi sosial.

"Terlibat dalam sebuah kegiatan sosial sangat bernilai. Cara ini terbukti baik untuk kesehatan otak Anda," katanya.

Jumat, 02 Maret 2012

Mengatasi Konflik Demi Kemesraan Rumah Tangga



Pernikahan adalah tentang menyatukan dua hati dan pemikiran. Sering kali terjadi perbedaan diantara keduanya yang biasanya diwujudkan dalam konflik, pertengkaran atau perdebatan. Banyak orang mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bumbu-bumbu penyedap yang memiliki esensi dalam hubungan itu sendiri, dan bukanlah menjadi jurang pemisah di antara pasangan. Jadi bagaimanakah mengatasi konflik atau pertengkaran agar setelah semua selesai, justru hubungan suami istri akan semakin mesra?

Adakalanya suami istri harus mengingat kembali tujuan awal dari pernikahan yang menjadikan agama sebagai pondasi. Maka dengan adanya kesadaran tersebut, walaupun konflik telah memanas, namun pikiran akan tergerak untuk mengatasinya berdasarkan aturan aturan agama. Selain itu, cobalah untuk berpikir realistis dan atau dengan logika, bahwa pasangan yang anda nikahi adalah seorang manusia, sepaket dengan kekurangan dan kelebihannya. Dia adalah bukan malaikat yang tanpa cela. Ingatlah pula bahwa setiap pribadi yang diciptakan Allah adalah unik, maka komunikasi yang sehat tersebut juga akan berjalan lancar jika dari awal kita bisa memahami atau paling tidak mempunyai keinginan untuk memahami keunikan karakter, sifat dan atau kesukaan pasangan. Perasaan menerima semua kenyataan itu akan memberi ruang pemikiran yang lebih luas untuk mengatasi semua konflik dengan jalan kompromi, dan komunikasi yang sehat. Hal itu bisa dilakukan pula lewat keterbukaan, kejujuran, dan pengenalan yang baik terhadap kondisi, situasi, waktu dan cara yang baik untuk menyampaikan pesan kepada pasangan.

Cobalah untuk berpikir realistis dan atau dengan logika, bahwa pasangan yang anda nikahi adalah seorang manusia, sepaket dengan kekurangan dan kelebihannya. Dia adalah bukan malaikat yang tanpa cela.

Konflik dengan pasangan juga selalu identik dengan kemarahan. Marah tidaklah dilarang, apalagi kalau dikarenakan alasan yang tepat, di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, kepada orang yang tepat, dan dengan kadar yang pas tentunya. Namun sebaiknya dihindari kemarahan yang akan membawa kita pada situasi yang semakin buruk dan berakhir dengan penyesalan, karena pada saat marah, akal pikiran kita tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Tenangkan diri terlebih dahulu, jernihkan pikiran, dinginkan kepala, agar keputusan yang diambil tidak menjadi penyesalan di kemudian hari.

permasalahan apapun juga akan bisa diatasi dengan mengedepankan sikap yang dewasa,dan sabar. Jika emosi meningkat, cobalah untuk meredamnya beberapa saat dengan diam sejenak. Jika suami sudah memulai dahulu dengan omelan, cobalah untuk menahan diri satu tingkat lebih, hal ini terlebih lagi jika konflik terjadi didepan buah hati. Penting untuk diingat, bahwa saling menjaga mulut antara istri dan suami di depan anak sangatlah penting. Usahakan jangan sampai konflik yang mengatas namakan perbedaan tersebut memancing kesedihan si kecil.

Rumah tangga adalah tentang belajar, salah satunya adalah belajar menyadari dan saling memenuhi hak dan kwajiban sebagai suami istri. Setiap kita mau tidak mau dituntut untuk belajar hal tersebut demi kebahagiaan bersama.

Konflik juga mungkin terjadi apabila suami istri tidak atau belum mengetahui dan menyadari hak dan kewajiban masing masing. Dan rumah tangga adalah tentang belajar, salah satunya adalah belajar menyadari dan saling memenuhi hak dan kwajiban sebagai suami istri. Setiap kita mau tidak mau dituntut untuk belajar hal tersebut demi kebahagiaan bersama. Keselarasan akan muncul jika suami istri tidak membawa kedua hal tersebut dalam sebuah interaksi yang kaku. Buatlah sefleksibel dan senyaman mungkin dalam kegiatan pemenuhan hak dan kewajiban, agar tidak ada rasa keterpaksaan diantara pasangan dalam melakukannya. Tentu saja penerapan hal tersebut memerlukan kepahaman dan pengertian dan keluasan hati masing-masing pasangan.

Hal lain yang tidak boleh dilupakan dalam rumah tangga dan juga menjadi salah satu penetralisir konflik adalah rasa bersyukur. Rumah tangga akan terasa damai jika suami istri saling menyadari Bagaimanapun kondisi pasangannya. Kekurangan dan kelebihan itu adalah hal yang perlu disyukuri, karena bisa jadi dia lah pasangan yang paling tepat untuk kita. Ketika ada hal-hal yang kurang pada pasangan,jangan buru buru mengalihkan pandangan kepada " yang lain". Cobalah sama-sama perbaiki, saling introspeksi, dan bersemangat dalam meningkatkan kebaikan dalam diri masing-masing.

Rumah tangga akan terasa damai jika suami istri saling menyadari Bagaimanapun kondisi pasangannya. Kekurangan dan kelebihan itu adalah hal yang perlu disyukuri, karena bisa jadi dia lah pasangan yang paling tepat untuk kita.

Terakhir, pernikahan indah bukan berarti lepas dari kesalahan dan kekurangan. Sebagai seorang manusia biasa, suami istri pasti pernah melakukan kesalahan dan atau tanpa sengaja menyakiti satu sama lain. Namun dengan satu kata maaf yang ikhlas dari dalam hati dan kemakluman atas sebuah ketidak sempurnaan manusia, akan bisa mengurangi beban masalah itu sendiri. Tidak ada salahnya jika kita mencoba mengesampingkan gengsi dan harga diri didepan pasangan. Toh, kita manusia biasa yang sama seperti pasangan. Dengan memaafkan bisa berarti kita memberi kesempatan pasangan kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dan memberikan kesempatan kepadanya untuk tidak mengulangi kesalahannya. Selain itu, perasaan memaafkan adalah juga menjadi simbol ketulusan cinta kedua pasangan, dan hal ini adalah yang tak ternilai oleh apapun. Dan akhirnya, Dengan pengelolaan yang cantik dalam hal kesadaran, perasaan hati dan sikap ketika terjadi konflik, justru akan memunculkan respek dan kemesraan ketika suami istri berhasil melalui semua itu. So, hadapi dan nikmati saja konfliknya [Syahidah] Sumber VOA -Islam