KESEHATAN

PENGOBATAN BATU GINJAL TANPA OPERASI
Mendengar batu ginjal terbayang suatu penyakit yang sangat menakutkan sebab selain bisa terasa sangat sakit, juga bisa berakhir dengan kondisi yang sangat menyedihkan yaitu terjadinya gagal ginjal yang merupakan keadaan dimana ginjal rusak sama sekali sehingga tidak bisa memproduksi air kencing. Pada orang yang mengalami gagal ginjal gejalanya macam-macam , tetapi biasanya penderita tidak bisa kencing (kandung kencing kosong), bengkak pada wajah, perut, alat kelamin maupun tungkai. Sering juga disertai sesak nafas dan nafas pendek. Kalau tidak segera dicuci darah yang merupakan pengobatan satu-satunya penderita bisa segera meninggal.
Terjadinya batu ginjal :

Secara garis besar terjadinya batu ginjal disebabkan oleh :
1. Makanan dan minuman tertentu
2. Infeksi
3. Pengeluaran air kencing tidak lancar
4. Kelainan bawaan dari lahir

Pengaruh makanan dan minuman pada pembentukan batu ginjal :
Makanan yang mengandung kadar kapur (kalsium) tinggi bisa berbahaya menaikkan kadar kalsium dalam darah dan air kencing sehingga kadarnya melebihi ambang batas aman dengan akibat terbentuk kristal batu. Bila kristal batu terbentuk dalam jumlah banyak dan saling menempel akan menjadi batu ginjal. Bahan makanan yang paling berbahaya untuk terbentuknya batu ginjal terutama lemak dan protein hewani, mengkonsumsi terlalu banyak protein hewani seperti telur dan daging ayam, sapi, kambing dll akan menimbulkan kenaikan kadar kalsium (kapur) dalam darah dan air kencing dengan akibat terbentuk kristal batu dan batu ginjal. Hal ini disebabkan bahan makanan tersebut diatas pada pemecahannya dalam tubuh akan menghasilkan kalsium dan asam urat serta menurunkan pH ( derajat keasamaan) air kencing sehingga sangat kondusif untuk terjadinya batu ginjal. Diantara protein hewani yang relatif paling aman yaitu ikan baik ikan laut maupun ikan air tawar, karena kadar kalsiumnya tidak terlalu tinggi dan tidak banyak mengubah pH air kencing. Sayur dan buah buahan banyak juga yang mengandung kadar kalsium tinggi, tetapi tidak begitu berbahaya karena di dalam sayur maupun buah terkandung serat/ fiber yang justru melindungi tubuh dari pembentukan batu ginjal.
Itulah sebabnya pada orang yang vegetarian (tidak makan bahan makanan dari hewan) jarang menderita batu ginjal, selain serat yang baik tadi ternyata sebagian besar sayur dan buah justru menaikkan pH air kencing sehingga lebih bersifat basa dan hal ini penting untuk mencegah terjadinya sebagian besar jenis batu ginjal. Minuman dapat menimbulkan batu ginjal, misalnya air minum yang kadar kapur (kalsium) nya terlalu tinggi dapat menaikkan kadar kalsium air kencing sehingga mudah terbentuk batu ginjal. Air minum dari PDAM sudah dibuat dengan standar kadar kalsium yang aman sehingga aman dikonsumsi, tetapi air dari sumur, sumber alami ataupun artesis perlu diperiksa kandungan kalsiumnya sebelum bebas dikonsumsi.
Beberapa jenis minuman /jus buah pada penelitian meningkatkan kemungkinan terjadinya batu seperti jus anggur, jus apel, jus tomat, soft drink dan minuman berakohol. Sedangkan beberapa jenis minuman lain justru baik karena mencegah atau mengurangi kemungkinan timbul batu ginjal seperti kopi, teh, susu murni, air putih dan jus jeruk. Khusus jus jeruk (semua jenis jeruk) mengandung asam sitrat yang penting sekali untuk mencegah timbul batu ginjal. Susu sapi murni juga mengandung kalsium yang tidak terlalu tinggi sehingga baik dikonsumsi tetapi susu tinggi kalsium pada penelitian justru dapat menaikkan kadar kalsium air kencing sehingga memicu terjadinya batu ginjal. Selain itu hampir semua jenis buah akan menaikkan kadar kalsium air kencing , sehingga memicu terjadinya batu ginjal. Selain itu hampir semua jenis buah akan menaikkan keasaman (pH) air kencing sehingga dapat mencegah timbul sebagian besar batu ginjal. Dianjurkan minum air putih sedikitnya 2 liter sehari untuk mencegah timbul batu ginjal, atau lebih tepat air kencing yang dihasilkan minimal 2 liter dalam 24 jam, bila air kencingnya kurang dari 2 liter berarti air minumnya kurang .

Infeksi dan batu ginjal
Infeksi dari ginjal bisa berasal dari infeksi di tempat lain dari tubuh dimana kuman /bakterinya dibawa ke ginjal lewat darah, tetapi dapat juga berasal dari infeksi saluran kencing yang naik ke ginjal. Infeksi kuman tertentu terutama kuman penghasil enzim pemecah urea akan menimbulkan batu jenis tertentu yang disebut batu infeksi (struvit). Ada suatu teori terbaru timbulnya batu kalsium karena infeksi kuman yang sangat kecil (sedikit lebih besar dari VIRUS) yang disebut nano bakteria. Infeksi dari nanobakteria akan memicu terbentuknya batu kalsium yang merupakan jenis batu terbanyak.

Aliran air kencing yang tidak lancar
Adanya hambatan terhadap aliran air kencing menyebabkan air kencing mengalami statis (tergenang) sehingga terjadi pengendapan kristal batu yang berakibat terbentuknya batu ginjal. Hambatan ini bisa karena misalnya saluran ginjal maupun saluran air kencing yang sempit, terhambat tumor, prostat dll.

Terbentuknya batu karena kelainan bawaan (penyakit keturunan)
Berbagai kelainan bawaaan misalnya terlalu aktifnya usus menyerap kalsium dari makanan/minuman dapat menimbulkan batu ginjal walau makanan/minumannya tidak banyak mengandung kalsium. Kelainan bawaan lain seperti kadar hormon dan enzim dalam tubuh yang tidak normal yang bisa diturunkan oleh orang tuanya dapat menyebabkan kadar kalsium dalam air kencing selalu tinggi sehingga memudahkan terbentuknya batu ginjal. Kelainan bawaan/penyakit keturunan untuk timbulnya batu ginjal mempunyai andil sekitar 25 % untuk timbulnya batu ginjal.

Cara menegakkan diagnosa batu ginjal
Untuk mengetahui seseorang menderita batu ginjal atau tidak selain diketahui gejala/keluhan yang terjadi dan pemeriksaan fisik penderita dan laboratorium perlu dilakukan pemeriksaan dasar USG (Ultra Sonografi) atau foto rontgent (FPA/UIV = Foto Polos Abdomen dan Urografi Intravena)

Macam-macam pengobatan
Bila batu ginjal kecil (kurang dari 0.5 cm) biasanya batu ginjal bisa keluar sendiri, cukup dengan minum banyak, minimal 3 liter air sehari, tanpa perlu obat atau jamu apapun. Bila batu ginjal tidak terlihat dengan foto rontgent dan hanya bisa dideteksi dengan USG disebut batu Radiolusen, pengobatan untuk menghacurkan batu dengan menaikkan keasaman (pH) air kencing dengan pemberian natrium bikarbonat tablet yang sangat murah harganya dan banyak tersedia sampai di Puskesmas. Bila batunya terlihat dengan foto rontgent dan lebih dari 5 mm maka sampai sekarang belum ada obat ataupun jamu tradisional yang dapat menghancurkannya baik ramuan dari Negara kita maupun dari Negara lain. Oleh karena itu pada batu ginjal tersebut perlu dilakukan tindakan operasi atau dihancurkan dengan tembakan.
Operasi batu ginjal sampai sekarang masih merupakan prosedur standar dibanyak rumah sakit, tentu dengan segala resikonya baik resiko operasinya maupun resiko pembiusannya. Penembakan batu ginjal dengan cara lama yaitu penderita dibius umum dan dalam posisi telungkup dibuat lubang di pinggang bagian belakang selebar 1 cm dan dimasukkan alat pemecah batu dari lubang tersebut atau bisa juga alat dimasukkan melalui lubang kencing bila batunya berada di saluran ginjal. Penembakan yang lebih baru dan sekarang menjadi pengobatan standar diseluruh dunia yaitu dengan ESWL. Di seluruh dunia lebih dari 70 % batu dipecahkan dengan cara ini dan hanya sedikit yang perlu dioperasi atau dengan dibuat lubang dipinggang bagian belakang.


Salah seorang yang sedang dilakukan tindakan ESWL
Penembakan batu dengan ESWL
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Litrotripsi) merupakan alat yang menghasilkan gelombang kejut yang dihasilkan oleh generator khusus. Penderita batu ginjal ditidurkan terlentang pada meja khusus dan pada pinggang ditempelkan alat yang menghantarkan gelombang kejut tersebut. Dengan pertolongan sinar rontgent atau USG gelombat kejut tadi difokuskan dengan cermin cekung khusus dan fokusnya dipaskan ke batu ginjal, kemudian generator dihidupkan dan batu akan pecah menjadi seperti pasir yang akan keluar bersama air kencing pada hari hari berikutnya. Pengobatan dengan ESWL tidak perlu bius dan tidak perlu mondok, sehingga penderita bisa pulang dan bekerja normal lagi hari itu juga karena tidak sakit. Untuk rumah sakit di Jawa Tengah dan DIY yang ada alat ESWL saat ini hanya di RSI Sultan Agung Semarang yang siap membantu para penderita batu ginjal . Walaupun termasuk ESWL generasi mutakhir tetapi dengan biaya khas Jawa Tengah yang sangat terjangkau. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi hotline RSI Sultan Agung Semarang (024)70412424
Ditulis oleh Prof Dr dr H Rifki Muslim SpB,SpU
Direktur RSI Sultan Agung Semarang


MENCEGAH DAN MENGOBATI BATU GINJAL DAN BATU EMPEDU

PENYAKIT batu ginjal dan batu kandung empedu banyak dialami oleh penduduk Indonesia, terutama kaum pria. Adapun faktor-faktor yang berperan pada pembentukan batu ginjal/kandung kemih meliputi ras, keturunan, jenis kelamin, bakteri, kurang minum, air minum jenuh mineral, pekerjaan, makanan dan suhu tempat kerja.

Batu ginjal/kandung kemih lebih banyak diderita penduduk dari ras Afrika dan Asia (termasuk Indonesia) dibandingkan penduduk Amerika dan Eropa. Jika berdasarkan keturunan, peluang terkena batu ginjal/kandung kemih lebih besar seandainya terdapat riwayat penderita batu ginjal/kandung kemih dalam keluarga. Sedangkan dari sisi jenis kelamin, pria lebih berisiko terkena batu ginjal/kandung kemih dibandingkan wanita. Diperkirakan 80% dari pria berusia 70 tahun mengalami gejala tersebut.

Bakteri juga dapat menimbulkan pembentukan batu ginjal. Saluran urine yang terinfeksi bakteri pemecah urea pada urin akan menstimulasi pembentukan batu pada kandung kemih. Jika kurang minum, maka kepekatan urin meningkat (konentrasi semua substansi dalam urin meningkat), sehingga mempermudah pembentukan batu. Lantas air minum jenuh mineral, terutama kalsium, berpengaruh besar terhadap pembentukan batu.

Pekerjaan dari pekerja keras yang banyak bergerak, misal buruh dan petani lebih besar berisiko mengidap batu ginjal/kandung kemih dibandingkan pekerjaan yang lebih banyak duduk. Konsumsi makanan juga berpengaruh, seperti pada masyarakat ekonomi rendah (kurang makan putih telur) sering menderita batu saluran kemih. Makanan dengan kadar oksalat, natrium, dan kalsium yang tinggi dan protein hewan dengan purin tinggi memicu terbentuknya batu ginjal/kandung kemih. Lantas suhu, yaitu tempat dengan suhu panas semisal daerah tropis (Indonesia) dan di kamar mesin, di mana banyak mengeluarkan keringat akan mempermudah pembentukan batu ginjal/kandung kemih.

**

UPAYA pengobatan batu ginjal/kandung kemih umumnya dengan pembedahan/operasi, minum obat atau pengobatan tradisional.

Pembedahan dilakukan jika ukuran batu besar dan tidak dapat dikeluarkan bersama urine. Pembedahan dapat menghilangkan batu ginjal secara tuntas, namun ada kemungkinan kerusakan pada jaringan. Dengan perkembangan teknologi, dapat dilakukan pembedahan endoskopi atau penghancuran batu dengan gelombang kejut. Timbulnya batu kembali sangat mungkin terjadi.

Upaya lain dengan minum obat yang tergantung dari jenis batu ginjal/kandung kemih yang diderita. Contohnya Hidroklorotiazid untuk mengobati batu kalsium. Sementara cara tradisional sebagai cara yang paling banyak ditempuh penderita. Dari berbagai ramuan/macam-macam tanaman, yang paling banyak dan terbukti manjur digunakan antara lain dengan minum air rebusan daun kumis kucing, daun tempuyung dan herba meniran (seluruh bagian tanaman kecuali akar). Banyak penelitian mengenai masing-masing tanaman tersebut, baik uji diuretik (meningkatkan urin) maupun anti batu ginjal/kandung kemih. Dan penelitian terbaru menyatakan, kombinasi dari ketiga tanaman tersebut dapat mencegah dan mengobati penyakit batu ginjal/kandung kemih. Disimpulkan pula dalam penelitian tersebut, efek mencegah pembentukan batu ternyata lebih besar.
**
MENGINGAT mencegah lebih baik daripada mengobati, alangkah baiknya jika mulai sekarang mengonsumsi air rebusan daun kumis kucing, daun tempuyung dan herba meniran, sehari satu gelas. Serta tidak lupa minum air putih minimal dua liter sehari dan hindari faktor-faktor pencetus terjadinya batu ginjal/kandung kemih. Terlebih, bagi yang beresiko tinggi terkena penyakit batu ginjal/kandung kemih.

Cara pembuatan Air Rebusan dari daun kumis kucing, daun tempuyung, dan herba meniran, masing-masing kurang lebih 2 gram kering dari ketiga tanaman di atas direbus dengan dua gelas air. Rebus selama kurang lebih 10-15 menit hingga air tersisa satu gelas. Minum air rebusan tersebut satu gelas sehari.
**
KOMPOSISI yang terbanyak adalah batu kalsium (80%) dengan terbesar bentuk kalsium okalat dan terkecil kalsium fosfat. Adapun macam-macam batu ginjal/kandung kemih dan proses terbentuknya:

1. Batu oksalat/kalsium oksalat.

Asam oksalat di dalam tubuh berasal dari metabolisme asam amino dan asam askorbat (vitamin C). Asam askorbat merupakan prekursor okalat yang cukup besar, sejumlah 30%

- 50% dikeluarkan sebagai oksalat urine. Manusia tidak dapat melakukan metabolisme oksalat, sehingga dikeluarkan melalui ginjal. Jika terjadi gangguan fungsi ginjal dan asupan oksalat berlebih di tubuh (misalkan banyak mengkonsumsi nenas), maka terjadi akumulasi okalat yang memicu terbentuknya batu oksalat di ginjal/kandung kemih.

2. Batu struvit.

Batu struvit terdiri dari magnesium ammonium fosfat (struvit) dan kalsium karbonat. Batu tersebut terbentuk di pelvis dan kalik ginjal bila produksi ammonia bertambah dan pH urin tinggi, sehingga kelarutan fosfat berkurang. Hal ini terjadi akibat infeksi bakteri pemecah urea (yang terbanyak dari spesies Proteus dan Providencia, Peudomonas eratia, semua spesies Klebsiella, Hemophilus, Staphylococus, dan Coryne bacterium) pada saluran urin. Enzim urease yang dihasikan bakteri di atas menguraikan urin menjadi amonia dan karbonat. Amonia bergabung dengan air membentuk amonium sehingga pH urine makin tinggi. Karbon dioksida yang terbentuk dalam suasana pH basa/tinggi akan menjadi ion karbonat membentuk kalsium karbonat.

3. Batu urat.

Terjadi pada penderita gout (sejenis rematik), pemakaian urikosurik (misal probenesid atau aspirin), dan penderita diare kronis (karena kehilangan cairan, dan peningkatan konsentrasi urine), serta asidosis (pH urin menjadi asam, sehingga terjadi pengendapan asam urat).

4. Batu sistina.

Sitin merupakan asam amino yang kelarutannya paling kecil. Kelarutannya semakin kecil jika pH urin turun/asam. Bila sistin tak larut akan berpresipitasi (mengendap) dalam bentuk kristal yang tumbuh dalam sel ginjal/saluran kemih membentuk batu.

5. Batu kalium fosfat.

Terjadi pada penderita hiperkalsiurik (kadar kalsium dalam urine tinggi) dan atau berlebih asupan kalsium (misal susu dan keju) ke dalam tubuh.
**
BILA terasa nyeri/sakit ketika buang air kecil, patut diwaspadai kemungkinan adanya batu di saluran kemih. Batu saluran kemih erat sekali kaitannya dengan infeksi saluran kemih. Bahkan, batu dan infeksi di saluran kemih ini ibarat dua sejoli.

Adanya batu biasanya menimbulkan luka atau sumbatan yang membuat aliran air seni terbendung dan menjadi sarang kuman (infeksi). Sebaliknya, jika kuman tertentu, khususnya genus Proteus, yang memiliki enzim urease yang dapat memecahkan urea dalam air seni menjadi amino (NH3) dan CO2 bisa menimbulkan pembentukan batu dalam saluran kemih.

Tanda atau gejala tidak selalu ditemukan pada penderita batu saluran kemih. Bila batunya masih kecil, atau besar tapi tidak berpindah, tidak meregang atau menyumbat permukaan saluran kemih, tidak akan timbul gejala apa pun. Jika suatu saat batu itu bergeser, menggelinding dari piala ginjal ke bawah, timbullah gejala nyeri hebat di daerah pinggang. Kalau batu 'berhasil' sampai di bagian bawah saluran ureter, nyerinya akan berpindah dan terasa merambat ke arah kemaluan atau pangkal paha.

Sumbatan atau regangan batu pada saluran kemih dapat juga menimbulkan rasa mual, muntah, dan perut kembung. Bila batu menyangkut di kandung kemih, dapat timbul nyeri pada daerah atas kemaluan saat buang air kecil, buang air kecil tidak tuntas dan pancaran air seni tidak kuat. Jika hal di atas terjadi sebaiknya menyegerakan ke dokter urologi untuk pemeriksaan dan dilakukan pemotretan rontgen. Dengan demikian dapat dipastikan adanya batu dan penanganan lebih lanjut.

Bila sudah jelas ada batu dan ukurannya cukup besar maka pilihan tindakan yang tepat adalah dengan penghancuran batu dengan gelombang kejut atau operasi.

Dan untuk mencegah timbulnya batu lagi setelah tindakan penghilangan batu, minumlah ramuan tradisional pencegah terbentuknya batu. Dan yang terpenting harus banyak minum dan menghindari pencetus timbulnya batu.


Cara Pengobatan Batu Ginjal

Mengenal Batu Ginjal
Penulis : Syifa Titin Heriana

Ginjal dalam tubuh berfungsi sebagai filter untuk membersihkan darah/cairan lainnya. Fungsi ini bertujuan agar bahan-bahan kimia yang terkandung dalam darah atau cairan tubuh lainnya tidak terbawa kembali oleh darah dan beredar ke seluruh tubuh. Sebagian kotoran hasil penyaringan ini nantinya akan dikeluarkan melalui ginjal bersama air seni. Namun sebagian lagi mungkin tertinggal dan mengendap menjadi batu ginjal. Apabila endapan ini tidak dikeluarkan, akan menetap di ginjal atau berpindah ke kandung kemih.

Gejala penyakit batu ginjal ini di antaranya pinggang terasa nyeri dan pegal-pegal. Kadang-kadang, penyakit ini tidak menimbulkan keluhan. Rasa sakit akan muncul bila batu merusak jaringan atau terbawa ke saluran kemih hingga menyumbatnya.

Bentuk dan ukuran batu ginjal sendiri bervariasi. Bila batu ini agak besar dan menyumbat, sumbatan tersebut dapat menahan air seni. Jika tidak segera diobati dapat menyebabkan pembengkakan pada ginjal yang akan menimbulkan rasa sakit yang amat sangat. Bila sampai parah, penderita bisa mengalami muntah-muntah.

Pencegahan Dini

Penyakit batu ginjal dapat dicegah sedini mungkin, yaitu dengan menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang. Allah telah memberi rizqi dengan berbagai sumber makanan yang dapat kita ambil manfaatnya bagi tubuh, baik itu berasal dari hewan maupun tumbuhan serta air.

Sebagian orang ada yang hanya mengkonsumsi makanan dari hewan dan sejumlah protein dari tumbuhan. Sementara yang lain, ada yang menjadi vegetarian (hanya makan dari tumbuhan saja).

Pola makan seperti itu harus ditinggalkan. Sumber makanan yang berasal dari hewan maupun tumbuhan sama-sama penting bagi tubuh. Untuk itu, kita harus menyeimbangkan pola makan. Tidak asal halal, tapi juga perlu memperhatikan kethoyyibannya (manfaatnya) bagi tubuh.

Untuk mencegah terbentuknya batu ginjal, beberapa petunjuk di bawah ini bisa dilakukan:
1. Minum air putih yang cukup, kurang lebih 8 gelas tiap hari. Tujuannya agar menghasilkan air seni yang cukup untuk membilas zat-zat kimia yang mungkin akan mengendap di batu ginjal.
2. Jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium (susu, telor, daging, jeroan) dan mengurangi makanan yang terlalu tinggi mengandung asam urat (kangkung, bayam, kembang kol, dan olahan melinjo).
3. Seringlah mengkonsumsi buah semangka, sebab buah ini banyak manfaatnya bagi tubuh terutama ginjal. Buah ini sering disebut sebagai pencuci darah alami.
4. Perhatikan kesehatan gigi, karena gigi yang berlubang atau terkena infeksi bisa berpengaruh pada ginjal.
5. Jangan memanaskan olahan sayur bayam, sebab ini termasuk salah satu pembentuk batu ginjal.
6. Jika memungkinkan, konsumsilah air mineral.

Bila Allah mentakdirkan kita mengidap penyakit ini, segeralah berobat ke dokter agar tidak menjadi parah dan menimbulkan penyakit lain.

Bisa juga melakukan terapi dengan menggunakan obat alami yang sudah teruji secara klinis dan efektif mengobati batu ginjal, di antaranya:
1. Minum campuran Habbatus Sauda’ (jinten hitam) dan madu yang dicampur dengan air hangat. Salah satu manfaat Habbatus Sauda’ adalah menghancurkan batu ginjal.
2. Dapat juga minum ramuan daun-daunan seperti daun Keji Beling, Kumis Kucing, dan Tempuyung. Daun Keji Beling memiliki efek diuretic yang dapat memperlancar aliran kemih karena kandungan kaliumnya. Sementara Kumis Kucing dan Tempuyung dapat membantu menghancurkan batu ginjal sehingga mempermudah pengeluarannya dari dalam tubuh dan menghilangkan penyebab sakit kolik/pinggang.

Sumber : http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=103

OBAT BATU GINTAL TRADISIONAL

Jagung Muda
Jagung adalah salah satu tanaman pangan yang populer di indonesia. Selain enak untuk direbus, dibakar, atau dijadikan brondong jagung, jagung yang masih muda ternyata memiliki khasiat luar biasa. Selain buah/daging jagung muda tersebut, rambut jagung tersebut memiliki khasiat juga untuk kesehatan.

Beberapa jenis penyakit yang dipercaya dapt disembuhkan oleh jagung muda ini adalah: Batu ginjal, Batu Empedu, tekanan darah tinggi.

Air rebusan tongkol dan rambut jagung muda dapat melarutkan batu ginjal. Selain itu, seduhan itu juga berguna mengobati penyakit batu empedu, dan tekanan darah tinggi.

Batu Ginjal
Bahan: Jagung muda 4 tongkol, Rambut Jagung 1 genggam, Daun Keji Beling segar 8 helai
Cara pembuatan: Semua bahan direbus dalam 110 ml air. Air rebusan diminum sehari sekali, selama 14 hari. Setelah batu keluar, baik berupa kerikil, butiran maupun buih, pengobatan harus segera dihentikan, kemudian diteruskan dengan minum Jamu Kumis Kucing dan Meniran. Caranya, ambil masing-masing 30 gr daun meniran dan daun kumis kucing, diseduh seperti teh.

Batu Empedu
Bahan: Jagung muda 5 tongkol, Herba Kumis Kucing segar 5 gram
Cara pembuatan: Semua bahan direbus dengan 110 ml air. Air rebusan diminum sehari sekali, selama 14 hari.

Tekanan Darah Tinggi
Bahan: Jagung muda 5-7 tongkol, Rambut Jagung 1 genggam
Cara pembuatan: Semua bahan direbus dengan 110 ml air. Air rebusan diminum sehari sekali, selama 7 hari.

Yang harus Anda perhatikan, jangan terlalu banyak menggunakan rambut jagung sebagai obat, karena dapat menurunkan tekanan darah secara drastis dalam waktu singkat.


Obat Batu Ginjal

Penyakit batu ginjal merupakan suatu penyakit yang banyak diderita oleh
rakyat Indonesia , yaitu suatu penyakit dimana terdapatnya endapan yang mengeras
(membatu) didalam ginjal. Disebut juga penyakit kencing batu dan dalam istilah
asing disebut renal stone, urolithiasis atau calculus urinaria.
Batu-batu ini tidak saja terdapat di dalam ginjal tetapi batu yang ada di ginjal
dapat turun ke saluran dibawahnya, yaitu uriter, kandung kemih (buli-buli) dan
saluran kencing terluar (urethra) dan dapat juga terjadi langsung di kandung kemih.
Gejala-gejala yang dapat ditimbulkan oleh penyakit ini adalah perasaan nyeri
di daerah pinggang ataupun di daerah saluran kencing lainnya. Rasa nyeri ini mulai
dari yang ringan sampai dengan yang berat tergantung dari besar kecilnya batu yang
terbentuk.

TANDA TANDA PENYAKIT BATU GINJAL
Rasa Nyeri di daerah Pinggang atau pada saluran kencing
Apabila batu yang menyumbat sudah besar berakibat pengeluaran urine tidak lancar,dan akan terasa sangat sakit saat buang air kecil.
Pada saat Buang Air Kecil terkadang keluar darah akibat luka-luka yang ditimbulkan oleh gesekan antara batu dan dinding saluran kencing dalam tubuh
PENGOBATAN

Kalau diperhatikan sampai sekarang pengobatan yang paling ampuh untuk
menyembuhkan penyakit batu ginjal adalah dengan melakukan operasi atau
menghancurkannya dengan menggunakan peralatan canggih yang berteknologi
tinggi untuk membuang batu ginjal yang terdapat didalam ginjal atau saluran
kencing terutama untuk batu ginjal yang telah tumbuh menjadi besar. Tetapi hal ini
banyak membawa resiko dan juga memerlukan biaya besar, sehingga banyak
penderita beralih atau memilih cara penyembuhan dengan mempergunakan obat obatan,
terutama untuk batu ginjal yang masih kecil.

Obat-obatan Modern yang beredar di pasaran
BATUGIN ELIXIR (KIMIA FARMA).
KEJIBELING CAPSUL (DUPA)
NEPHROLIT (BINTANG TOEDJOE)
JAMU GEMPUR BATU (AIR MANCUR)
JAMU SIRNA KARANG (CAP JAGO)
Dari kelima obat- obatan Modern di atas, ada juga Obat-obatan Tradisional yang berasal dari tumbuh tumbuhan di sekitar kita yang digunakan untuk pengobatan sakit batu ginjal yaitu :

1. ADAS
Species : Foeniculum vulgare Miller
Familia : Apiciae atau Umbelliferae
Kandungan kimia : Minyak atsiri (anetol, pinen, felandren, dipenten,
fenchon, metil kavikol, anisaldehida, asam anisa,
kanfen), minyak lemak, stigmasterin, umbelliferon dan
gula.
2. ALANG-ALANG
Species : Imperata cylindrica Beauv
Familia : Poaceae atau graminae
Kandungan kimia : Damar, asam kersik, kalium dan logam alkali.
3. AREN
Species : Arena pinnata Merr
Familia : Arecaceae atau palmae
©2003 Digitized by USU digital library 4
Kandungan kimia : Minyak lemak, protein, manit, sakarosa, glukosa,
kalium dan asam kersik.
4. DAUN URAT
Species : Plantago major Linn
Familia : Plantaginaceae
Kandungan kimia : Kalium, alkaloida, indikan, sukubin (glukosida, invertin,
injima, emulsin).
5. KAKI KUDA
Species : Hydrocotyle asiatica Linn.
Familia : Apiceae atau umbelliferae.
Kandungan kimia : Zat samak, valerin dan mineral (alkali sulfas).
6. KEJIBELING
Species : Strobilanthus crispus Linn
Familia : Acanthaceae
Kandungan kimia : Kalium, silikat, zat samak dan alkaloida.
7. KUMIS KUCING
Species : Orthosiphon stamineus Bth
Familia : Lamiaceae atau labiatae
Kandungan kimia : Saponin, kalium, minyak atsiri, glukosit orthosiphonin,
zat samak dan minyak lemak.
8. MENIRAN
Species : Phyllanthus niruri Linn
Familia : Euphorbiaceae
Kandungan kimia : Filantin, kalium, damar, hipofilantin dan zat samak.
9. PULA SARI
Species : Alyxia Stellata Auct.. Non R&S
Familia : Apocynaceae
Kandungan kimia : Zat samak, zat pahit, kumarin dan alkaloida.
10. TEMPUYUNG
Species : Sonchus arvensis Linn
Familia : Asteraceae atau Compositae
Kandungan kimia : Saponin, plavonoida, zat samak dan polifenol.
11. TEMULAWAK
Species : Curcuma xanthorrhiza Linn
Familia : Zingiberaceae
Kandungan kimia : Minyak atsiri (felandren, turmenol), kurkumin, pati,
Kamfer, glikosida, dan toluil metil karbinol.
PEMBAHASAN
Dari 11 tumbuhan yang sering digunakan untuk pengobatan penghancur batu
ginjal (urolitikum), ternyata berasal dari berbagai macam familia yaitu : 2 tumbuhan
dari familia Apiceae atau umbelliferae (adas dan kaki kuda), sedangkan 9 tumbuhan
lagi masing-masing dari familia yang berbeda-beda antara lain : Poaceae atau
graminae (alang-alang), Arecaceae atau palmae (aren), Plantaginaceae (daun urat),
Acanthceae (kejibeling), Lamiaceae atau labiatae (kumis kucing), Euphorbiaceae
(meniran), Apocinaceae (pula sari), Asteraceae atau compositae (tempuyung) dan
zingiberaceae (temulawak).
Disamping berasal dari berbagai macam familia, juga setiap tumbuhan yang
digunakan untuk pengobatan penyakit batu ginjal mengandung berbagai macam zat
kimia yang berbeda-beda seperti : 7 tumbuhan (63,64%) mengandung garam kalium
(alang-alang, aren, daun urat, kaki kuda, kejibeling, kumis kucing dan meniran). 6
tumbuhan (54,55%) mengandung senyawa fenolik (kaki kuda, kejibeling,
©2003 Digitized by USU digital library 5
kumiskucing, meniran, tempuyung dan temulawak). 5 tumbuhan (45,46%)
mengandung zat samak (kaki kuda, kejibeling, kumiskucing, meniran, tempuyung).
3 tumbuhan (27,27%) mengandung minyak astiri (adas, kumis kucing dan
temulawak). 2 tumbuhan (18,18%) mengandung alkaloida (daun urat dan
kejibeling). Serta 2 tumbuhan (18,18%) mengandung saponin (kejibeling dan kumis
kucing).
Zat yang diduga sebagai penghancur batu ginjal (urolitikum) adalah kalium.
Jadi perlu diteliti dan dikembangkan tumbuhan obat Yang banyak mengandung
kalium seperti : asam jawa (tamarindus indica, fabaceae), bambu betung (Dendroca
lamus asper, poaceae), bebesaran (morus indica, resaceae), belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi, oxalidaceae), calicingan (Oxalis carnicunata, oxalidaceae),
gandarusa (gandarusa vulgaris, Acanthaceae), kedawung (Parkia roxburghaii,
Mimosaceae), legetan (Spilanthus acmella, Asteraceae), pepaya (Carica papaya,
caricaceae), sambiloto ( Andrographis paniculata, acantaceae), dan semanggi
(hydrocotyle hirsuta, Apicaceae).
Kalau kita lihat dari kenyataan di atas dikaitkan dengan banyaknya ragam
tumbuh-tumbuhan obat tradisional yang ada di Indonesia baik yang hidup liar
maupun yang sudah biasa dibudidayakan, maka prospek tumbuhan obat tradisional
sangat cerah dimasa mendatang. Hal ini dimungkinkan karena pemerintah setahap
demi setahap berupaya mensejajarkan obat tradisional dengan keberadaan obat
modern. Masalahnya adalah tinggal hanya pada bagan proses penelitiannya agar
dapat digunakan sebagai obat yang dapat dipertanggungjawabkan.
KESIMPULAN
Tumbuh-tumbuhan yang digunakan untuk pengoibatan pebnghancur batu
ginjal (urolitikum) berasal dari berbagai macam familia, dan mengandung berbagai
macam zat kimia yang berbeda-beda. Terutama mengandung garam kalium yang
diketahui berkhasiat sebagai diuretik dari “golongan garam pembentuk asam”.
DAFTAR PUSTAKA
1. Nethrup Robert S (ed), Asdie Ahmad H dan Santoso Budiono (Co-ed), 1981,
Manual of Medical Therapheutic, Edisi Indonesia, Yayasan Essetia Medica,
Yogyakarta.
2. Hartono Andry, 1991, Prinsip Diet Penyakit Ginjal, Kesehatan populer, Penerbit
Arcam, Jakarta.
3. Departemen Kesehatan R.I., 1992, Undang-undang Republik Indonesia No. 23
Tahun 1992 tentang , KESEHATAN, Jakarta.
4. Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI), 1994, ISO (Informasi Spesialite Obat)
Indonesia, Edisi Farmakotrapi volume XXIV-1994, Jakarta.
5. Afriastini J. J., 1988, Daftar nama tanaman, Seri Pertanian-XXXVIII/207/85,
Penebar Swadaya ,Jakarta.
©2003 Digitized by USU digital library 6
6. Direktorat Pengawasan Obat dan makanan R.I., 1985, Tanaman Obat Indonesia,
Jilid I dan II, Jakarta.
7. Heyne, 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid 1-4, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan, Jakarta.
8. Mardiswojo Sudarman dan Rajakmangunsudarso Harsono, 1985, Cabe Puyung
Warisan Nenek Moyang, PN Balai Pustaka, Jakarta.
9. Syamsuhidayat SRI Sugati dan Hutapea J.R., 1991, Inventaris Tanaman Obat
Indonesia, Jilid I, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan , Jakarta

dari http://tabawono.blogspot.com